Minggu, 15 Februari 2009

Tiga Anggota KPA Ditembak, Dua Tewas

Tiga Anggota KPA Ditembak, Dua Tewas

“Motif penembakan belum diketahui.”

BANDA ACEH - Peristiwa kekerasan kembali terjadi di bumi Nanggroe Aceh Darussalam. Kendaraan anggota Komite Peralihan Aceh (KPA) ditembaki orang tak dikenal di Desa Kajhu, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, kemarin. Satu orang tewas dan satu lagi luka-luka.
Korban tewas adalah Muhammad Nur. Adapun yang terluka adalah Zakaria, yang dirawat di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh. Keduanya berasal dari Desa Lampanah Leungah, Kecamatan Selimuem, Aceh Besar. KPA adalah organisasi mantan prajurit tempur Gerakan Aceh Merdeka.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Mereka dalam perjalanan dari Krueng Raya menuju Banda Aceh. Sampai di Kajhu, dua orang berboncengan sepeda motor bebek, memepet mereka. Dalam hitungan detik, kendaraan mereka lalu ditembaki dengan pistol.
Setelah itu, pelaku langsung melarikan diri ke jalan desa. Zakaria yang menyetir mobil tertembak di bagian perut, dada, dan lengan kiri. Rekannya, tertembak di dada kiri dan lengan kiri.

Dalam kondisi terluka, Zakaria masih sanggup mengendalikan mobil dan menyetir sampai rumah sakit, sekitar enam kilometer dari tempat kejadian. Di sana ia tahu kawannya telah tewas. "Saya tidak mengenal pelaku penembakan itu," ujarnya.

Sehari sebelumnya, penembakan juga terjadi di Kota Juang, Bireuen. Sekretaris KPA wilayah Bireuen, Dedi Novandi alias Abu Karim, 37 tahun, tewas ditembak ketika hendak turun dari mobil di rumahnya. Ia ditembak di sisi kanan telinga, tepat belakang kepala.

Di lokasi, polisi menemukan satu proyektil dan selongsong peluru jenis senjata genggam. "Kami belum mengetahui motif penembakan karena kami belum pernah menerima laporan korban pernah diteror," kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Bireuen Komisaris Armaini.

Alasan serupa juga disampaikan Wakil Kepala Polisi Kota Besar Banda Aceh Ajun Komisaris Besar Cahyo Budi. Namun, Budi berjanji akan mengerahkan jajarannya mengusut kasus ini.

Juru bicara KPA pusat, Ibrahim Syamsuddin, menilai penembakan dilakukan oleh pihak-pihak yang tak ingin Aceh damai dan aman. Sejauh ini, teror itu tak hanya ditujukan kepada fasilitas fisik, tapi juga mengarah ke tokoh dan anggota KPA di berbagai tempat. Ia minta polisi segera menghentikan aksi kelompok ini agar tidak semakin merajalela.

Juru bicara Kepolisian Daerah Aceh, Komisaris Besar Farid Ahmad, mengaku kesulitan mengungkap kasus-kasus kekerasan di Aceh karena minimnya partisipasi masyarakat. ADI WARSIDI | IMRAN MA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar